VALUE AND THE WAY TO ACHIEVE | BANYAK JALAN MENUJU ROMA

 Assalaamu’alaikum,

Kalo diinget lagi 1 tahun yang lalu tepat di tahun 2020 masa pandemi, jujur stress itu menjadi wabah kedua yang menyerang manusia secara psikologi. Segala hal berubah. Aku sendiri sedih, overthingking hingga pra-depression karena merasa tidak bisa produktif. Tidak bisa seaktif dulu yang kesana-kemari mengikuti kegiatan lomba, organisasi bahkan sekadar traveling bersenang-senang. Aku sendiri merasa menjadi orang yang tidak lagi berguna, menjadi ada yang kurang karena tujuanku menjadi seseorang yang bisa berbagi, berkontribusi dan bermanfaat untuk sekitar redup sudah.

Wait, tapi semakin kesini rasa marah pada pandemi pelan-pelan aku cabut. Bersyukur malah, karena adanya pandemi sebenarnya aku jadi punya waktu merenung, melakukan hal-hal yang sebelumnya sangat aku ingin lakukan dulu, tapi tidak kesampean karena terlalu sibuk. Salah satunya saat ini, dari dulu aku pengen menulis, bukan cuman menulis proposal kegiatan ataupun proposal ilmiah. Bukan. Tapi tulisan santai yang semestinya bisa menjadi ‘Teman’ untuk orang banyak.

Aku merenung dan sedikit menemukan suatu hal yang tidak kusangka sebelumnya. Adanya pandemi sebenarnya tidak seharusnya merubah arah jalanku. Selama ini aku terlalu fokus the jalan pakem, istilahnya hanya percaya “satu jalan” untuk menuju “value” yang aku harapkan.


Sumber: Google

Kukira dengan menjadi mahasiwa berguna adalah dengan aktif dalam organisasi BEM, LKM, atau dengan berkarya lewat jalur prestasi secara akademik (ex: PIMNAS, LKTIN). Padahal menuju ‘value: berguna’ tidak hanya dengan ‘jalan’ yang sudah aku sebutkan sebelumnya. Jika memang fokus dengan value mestinya akan ada ‘banyak jalan’ misal dengan aku buat blog ini, yaaa meskipun nggk berguna di Buanyak orang dalam hitungan saat ini, setidaknya berguna karena menambah koleksi tulisan ‘mbah Google’. Dulu untuk medapatkan value: networking selalu kukira hanya dari banyak mengikuti dan menghadiri kegiatan secara live, sekarang ternyata bisa loh dari jalur pertemuan online. Sebelumnya untuk mendapatkan ‘value: role model’ aku harus banyak berkenalan dan menjabat tangan langsung orang sukses tersebut, sekarang bahkan dengan mengfollow akun social medianya saja aku udah banyak dapat insight dari mereka-mereka. Bahkan, fakta mengejutkannya selama pandemi jumlah role model favorite aku bertambah significant (karena memang waktu bermain social media bertambah hehe).

Tentang value inilah yang semestinya menjadi fokus kita dalam bertindak. Suka banget sama opini Maudy Ayunda dalam chanel Youtubenya. Cita-cita masa kecil dia adalah menjadi Guru, karena dia suka sharing ilmu pengetahuan. Beranjak dewasa, ternyata dia menyadari bahwa bukan menjadi ‘Guru’ yang paling dia inginkan tapi kegiatan ‘Sharing’ nya. Setelah dia lebih fokus ke ‘value: sharing’ dia pun lebih kreatif dalam menemukan jalannya. Seperti menulis buku, lirik lagunya atau bahkan sharing melalui chanel Youtubenya. That’s the point!

Wassalam,

 

 

 

Follow IG aku: www.instagram.com/dwiuchtiy

Youtube Chanel: Dwi Uchti

Blog: dwiuchtisjourney.blogspot.com/

Comments