(REVIEW) BUKU FILOSOFI TERAS: WAJIB BACA SEBELUM UMUR 20,AN (OBAT QUARTER LIFE CRISIS)

 

Kali ini kita akan membahas buku wajibnya anak muda, mileniall dan juga bagi kamu para generasi Z yang berjudul FILOSOFI TERAS KARYA HENRY MANAMPIRING.


Sumber Gambar: Google

Buku ini terdiri dari 320 halaman, ber-Genre self improvement, dengan harga Rp. 98,000

Assalaamu'alaikum,

Apakah kamu sering overthingking?  Baperan? Susah move on? Atau mudah tersinggung dan mudah menggumbar kemarahan di social media?

Buku ini menunjukkan kita bagaimana cara hidup damai melalui ilmu filosofi stoic dengan bahasa yang ringan sehingga sangat mudah dipahami bagi pembacanya.

Yang pertama, kita akan dikenalkan dengan istilah ‘dikotomi kendali’ dijelaskan bahwa dalam “hidup ini terdapat hal-hal di bawah kendali kita (hal internal), ada pula hal-hal yang tidak di bawah kendali kita (hal eksternal)

Ini adalah part yang paling aku suka karena kita disini diminta untuk berfikir secara waras dalam menghadapi kejadian-kejadian dan masalah yang terjadi pada diri kita.

Diberikan contoh, hal-hal yang termasuk dalam kendali kita adalah:

-          Opini, persepsi, keinginan, tujuan dan segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri

Sedangkan untuk hal yang TIDAK di bawah kendali kita adalah;

-          Adalah segala hal yang berhubungan dengan orang lain dan ada sangkut pautnya dengan campur tangan orang banyak. Seperti pendapat orang lain, popularitas, cuaca, bencana alam, kondisi fisik saat kita lahir, nilai saham

Dijelaskan lebih detail pula untuk pentingnya memahami bahwa “kendali” bukan hanya soal kemampuan kita “memperoleh”, tetapi juga mempertahankannya. Seperti contoh, kekayaan, kesehatan, dan ketenaran memang bisa diusahakan untuk dimiliki. Tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya mempertahankannya? Atau, sesungguhnya semua itu adalah hal-hal yang sangat rapuh, ringkih dan mudah lenyap.

Kita ambil contoh kekayaan. Rumah, mobil, perusahaan sukses, tas mewah itu semua bisa diusahakan dalam “memperoleh”nya tapi juga bisa lenyap dalam sekejap mungkin karena bencana alam, kebakaran rumah dah faktor eksternal lainnya yang ada di luar kendali kita. Hal yang sama dengan kesehatan. Kita sudah menjaga pola makan, tapi siapa sangka terdiagnosa diabetes atau kanker yang disebebkan oleh faktor keturunan (ingat itu adalah hal eksternal yang tidak bisa kita kendalikan).

Persahabatan. Karena persahabatan melibatkan orang lain maka sudah jelas hal ini di luar kendali kita, walaupun sudah melakukan segala upaya untuk mempertahankannya seperti bersikap jujur, menghormati, menghargai, dan berusha menyenangkan teman. Tetapi tetap saja persahabatan bisa dingin dan mati karena suatu hal lain. Misal sama-sama naksir orang yang sama.

Begitu pula dengan hasil yang diusahakan, kita mengenal istilah “hasil tidak mengkhianati usaha” tapi tetap saja hasil merupakan hal diluar kendali kita. Maka dalam hal ini lebih baik kita fokus dengan hal-hal yang berada di kendali kita seperti: latihan, persiapan yang matang, dan hal-hal persiapan lain yang bisa kita maksimalkan.

Lantas, apakah ini mengajarkan agar kita pasrah pada keadaan? Oh tentu tidak

Kalo kita memaksakan, mempertanyakan, mempermasalahakan dan selalu menuntut hal-hal di luar kendali kita. Maka sudah dipastikan kita tidak bisa merdeka dan akan terombang-ambing dengan hal itu.

Beda lagi saat kita lebih megfokuskan ke usaha-usaha kepada hal yang bisa kita kendalikan. Maka disitulah letak kemerdekaan kita yaitu di pikiran dan persepsi.

Filosofi teras tidak tertarik sama sekali dengan hal-hal eksternal dan lebih mementingkan hal-hal di dalam diri kita, yaitu menghilangkan emosi negatif, memaksimalkan hidup dengan hal-hal yang benar-benar berguna dan berada di kendali kita untuk bisa dikerjakan.

Nah selain hal tersebut, buku ini juga membahas tentang bagaimana mengendalikan interpretasi dan persepsi, cara memperkuat mental, bagaimana hidup damai diantaranya orang-orang menyebalkan, cara menghadapi kesusahan dan musibah, dsb.

Materi yang dibahas sangat menjawab pertanyan-pertanyaan terutama bagi kamu yang mengalami quarter life crisis, anxiety, overthingking, dan mental illness lainnya.

In the end, temen2 jangan ragu untuk mulai membiasakan diri membaca buku dan mencoba bermacam-macam genre buku. Kalo kalian ada request buku yang mau aku review bisa langsung tulis di komentar.

Dan bagi kalian yang udah pernah baca buku ini, feel free tulis dikomentar point apa sii yang paling kalian sukai di buku Filosofi teras ini. Jangan lupa like share dan comment, salam leiterasi, 

Wassalaamu'alaikum,

Comments