“hasrat untuk mengejar banyak
pengalaman positif sesungguhnya adalah sebuah pengalaman negatif. Sebaliknya,
secara paradoksal, penerimaan seseorang terhadap pengalaman negatif justru merupakan
sebuah pengalaman positif”
_The Subtle Art of Not Giving
F*ck by Mark Manson_
Assalaamu’alaikum,
Di tengah malam yang syahdu saat setiap insan manusia telah
mengistrahatkan tubuh dan pikiran yang sedari pagi telah bekerja. Di sebuah
kasur empuk berbentuk segi panjang dengan seprey warna pink kesayangannya Ia
pun membaringkan dan meluruskan seluruh tubunya sembari melakukan rutinitas
rutin sebelum tidur yaitu “mengkhayal”. Aku yakin kalian juga sama, mengkhayal
sebelum tidur tidak kalah mengasyikkan seperti halnya dongeng sebelum tidur.
Terlintas sebuah pertanyaan yang membuat sobat otak hilang
rasa kantuknya. “siapa yang menciptakan kata –negatif positif-, siapa yang
pertama kali mengaitkan negatif itu minus dan minus itu erat kaitannya dengan
hal buruk? Begitupula sebaliknya, siapa yang bilang kalo positif itu plus dan
erat kaitannya dengan hal-hal baik” percakapan diri sendiri ini berlangsung
hingga pada pernyataan mendekati akhir (karena semakin larut) “kenapa manusia
harus terpatok dan terperangkap dengan kata positif negatif?”
Anyway
Well, kita semua apabila ditanya “punya pengalaman
negatif dan atau positif” 100% kita semua akan menjawab “Ya” pengalaman positif
adalah pengalaman yang kita kelompokan dalam kategori pengalaman tidak
terlupakan bahkan setiap mengingatkan tanpa sadar melukiskan senyuman manis di
wajah ini yang sering kita lihat di cermin. Bagaimana dengan pengalaman
negatif? Sudah tau pasti jawabannya, dia yang ingin dilupakan tapi anehnya
malah semakin dan lebih lengket di memori ingat kita sehingga mau tidak mau dan
harus diakui pengalaman negatif juga tidak terlupakan. Itulah pengalaman. Hal
yang berhubungan dengan masa lalu.
Okey, bagaimana kalo kita membahas masa kini, dan juga masa
depan? Kedengarannya lebih visioner aja kalo dibahas. Kebanyakan dari kita
sebagai manusia dengan afirmasi “tidak mau mengulangi kesalahan atau tidak mau
jatuh di lubang yang sama” membuat kita sebisa mungkin menghindari adanya
pengalaman negatif, pengennya si hidup berpositif semua. Tujuannya? (silahkan
isi sendiri, kenapa kamu ingin hidupmu selalu dipenuhi hal-hal positif)
Pada kenyataannya, dunia ini memiliki peraturan mainnya
sendiri, semakin kita mengejar hal positif itu akan terasa semakin jauh hal
tersebut untuk diraih. Mari perhatikan kalimat di awal (setelah judul). Okey,
kamu bingung? Maka perhatikan kalimat di bawah ini saja supaya lebih mudah
dipahami.
“menginginkan pengalaman
positif adalah sebuah pengalaman negatif, meneriman pengalaman negatif adalah
sebuah pengalaman positif”
Inilah apa yang dulu pernah diungkapkan oleh filsuf Alan Watts sebagai “Hukum Kebalikan”
dimana intinya: semakin kuat anda berusaha merasa baik setiap saat, Anda akan
semakin tidak puas, karena mengejar sesuatu hanya akan meneguhkan fakta bahawa
pertama-tama anda tidak baik.
Dari sinilah aku menghimbau pada kalian agar “Jangan
Berusaha” dalam hidup
Well, sampai sini tidak perlu dulu mengirim pesan
marah-marah karena konten kali ini belum tuntas. Aku bakal coba lanjutkan
pembahasannya ASAP.
Wassalam,
Sumber Inspirasi: The
Subtle art of Not Giving A F*uck _ Mark Manson
Note:
ASAP (As Soon As
Possible)
Comments
Post a Comment